Selamat Datang

Bagi pengunjung Blog, silahkan di baca dan di simak dengan baik, pada Artikel dan Komentar untuk mendapatkan ilmu dan manfa'at nya.

Silahkan mengunjungi Toko Online di sini Tokopedia Teguh HydroFarm dan Shopee Teguh Sakura
Silahkan mengunjungi Channel Youtube disini Youtube Teguh Sakura

Alhamdulillah, Terima kasih bagi yang telah mengunjungi Blog, Toko dan Channel Youtube.




Rabu, 22 April 2015

Sistem Semai di Talang PVC dengan Aliran Air


Kali ini saya menulis Artikel tentang pengalaman saya bermain dengan Sistem Persemaian menggunakan Talang PVC dengan Aliran Air.
Saya lihat, di Kebun kebun Hidroponik besar, kebanyakan memakai semaian seperti ini.
Jadi saya ingin mencoba juga, apakah bisa membuat tanaman yang disemai bisa cepat tumbuh di bandingkan dengan Sistem Semai AutoPot yang saya buat sebelumnya.

Ternyata, tidak ada bedanya.
Tanaman Sawi Pak Choy White yang saya semai di sistem semai AutoPot di Baki dan Aliran Air di Talang PVC, sama sama memiliki kecepatan tumbuh yang sama.
Saya sudah mencoba sampai 2 kali semai, dan sama saja.

Jadi bagi para pengunjung dan pembaca blog, yang masih memakai sistem AutoPot di Baki, tidak perlu kecewa karena belum bisa membuat Sistem Semai di Talang PVC.

Saya sendiri, sudah melepas sistem semai Talang PVC ini.
dan mau mengganti dengan sistem AutoPot lagi.
Tapi dengan Wadah Air yang lebih banyak, agar Frekuensi pengisian Wadah Air nya bisa di kurangi.
Kenapa saya mengganti nya, karena tidak memerlukan Pompa Air, jadi hemat listrik.
^_^






Saya memakai Talang PVC dengan Panjang 1 Meter.
Lalu saya potong pinggirannya sekitar ketinggian 5cm.
Bisa menampung Spon ukuran lebar 10 cm, dan Panjang 94 cm.
Saya sisakan 6 cm sebagai tempat masuk Air lewat Selang Fertigasi, dan Tempat keluar Airnya.

Jumlah bibit yang bisa saya semai pada kotak kotak 2 x 2 cm, sebanyak 245 semaian.

Spon yang saya pakai, masih sama dengan sebelumnya, karena saya beli banyak.
Yaitu Spon dengan tebal 1,5 cm ( kalau beli di Toko, di anggap tebal 2 cm ).
Anda bisa memakai Tebal Spon 0,5 cm - 3 cm, atau ketebalan yang lain.
Yang penting, adalah menjaga supaya Spon tetap basah, karena Spon itu tidak menyerap Air.
Cara menjaga supaya tetap basah, di beri genangan air dengan ketinggian minimal Setengah dari Tebal Spon nya,
misal pada Spon 1,5 cm, bisa diberi genangan air setinggi 0,75 cm - 1 cm.
Jangan terlalu tinggi, nanti Spon akan terlalu basah.

Pada Sistem semai Talang PVC, juga saya atur supaya mempunyai Genangan Air dengan ketinggian Air kira kira 1 cm.
Coba perhatikan pada Gambar yang urutan ke 8 di bawah ini, untuk lebih jelasnya.

Dibawah ini ada foto foto dari Sistem semai memakai Talang PVC tersebut.


Pembuatan nya:


Persiapan bahan

Pengeleman tutup talang, saya pakai sisa potongan talang.

Saya kasih selotip, agar tutup talang tidak goyang.

Penampakan proses pengeringan lem

Penampakan proses pengeringan lem

Penampakan proses pengeringan lem

Lubang diameter 5mm untuk memasukkan selang fertigasi

Selang 8mm sebagai tempat keluar air, saya buat dengan ketinggian 1 cm.
agar air bisa menggenang dan spon bisa terjaga tetap basah.

Selang tempat keluar air nya.

Pengeleman selang fertigasi, agar kuat dan tidak merembes.
saat mau saya masukkan ke lubang di pipa pvc, saya kasih lem dulu.

Selesai pemasangan selang fertigasinya

Bagian tempat keluar air sudah saya pasang ke pipa pembuangan ke tandon.



Persiapan dan hari pertama:

Persiapan semaian dengan memasukkan benih kedalam spon.

Di aliri air sampai menggenang.

Di aliri air sampai menggenang.

Masukkan Spon yang sudah berisi semaian,
yang berisi benih di hadapkan bawah dulu,
sambil ditekan pelan pelan, agar menghisap air.

Dibalik setelah cukup basah.

Ditekan tekan pelan pelan lagi, sampai cukup menyerap air dan basah.

Semua spon yang berisi benih sudah terpasang.

Semua spon yang berisi benih sudah terpasang.

Semua spon yang berisi benih sudah terpasang.


Perkemangan Semaian nya:

Umur 4 HSS

Umur 4 HSS

Umur 6 HSS

Umur 6 HSS

Umur 9 HSS

Umur 11 HSS

Umur 11 HSS

Umur 14 HSS

Umur 14 HSS
Umur 16 HSS


Semoga membantu.  ^_^

19 komentar:

  1. itu airnya berarti mengalir kan?
    perbedaan antara air mengalir sama air tergenang buat semai kayanya terasa kalo talangnya panjang (10m an).

    NFT PVC blum dibuat artikelnya ya???

    anyway, kayanya artikelnya dah saya baca semua, habis 130mb modem.
    Captcha imagenya tentang makanan semua lagi, bikin laper aja... =P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Iya, air nya mengalir.

      Perbedaan apa nya om?
      Saya rasa setiap sistem semai punya kelebihan dan kekurangannya.

      Beberapa Farm besar, seperti milik Pak Kunto, Kebunsayur, Kebunsayur Surabaya, dst.
      Mereka memakai sistem talang pvc dengan aliran mengalir.

      Beberapa Farm di Thailand, di Parung Farm, dan mungkin masih ada yang lain.
      Mereka memakai Baki Baki dalam menyemai.


      Untuk NFT PVC, masih proses bikin Om,
      Dulu ada cuman Sistem Genang dan memakai Pipa PVC 2,5" warna Abu abu.
      Ini sekarang proses bikin dengan memakai Pipa PVC 2,5" warna Putih.
      Insya Allah, nanti kalau sudah jadi dan sudah panen, akan saya tulis artikelnya.

      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
    2. wah sudah dibalas ternyata,
      aneh gak ada notifikasi di wordpress.

      yg jelas air yg mengalir berarti sari nutrinya kecampur terus (nilai ppm dari ujung talang ke ujung satunya sama).

      Sya baru coba gayung ponik bawang. (3 bulan) dan saya gak punya alat2x meterannya. selama ini saya cuma mengandalkan
      5 mL A +5 mL B + 1 liter air = 1200ppm

      ada masukkan gak supaya hasilnya bagus. (tanaman saya ada yg bagus ada yg jelek hasilnya).

      Hapus
    3. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Kualitas tanaman juga di pengaruhi kualitas bibit atau benih nya.
      Jika Metan sama, dan Nutrisi sama, tapi jelek....
      Kemungkinan memang bibit/benih nya yang jelek.

      Ada yang bilang semai dari benih bisa membuat tanaman lebih bagus, tapi panen akan lebih lama, bisa sampai 4 bulan atau lebih.
      Coba beli bibit benih bawang merah tuk tuk dari Panah Merah.
      Lalu cara semai ada tutorialnya di Youtube, yang buat dari Panah Merah juga.


      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  2. Penjelasn mas begitu simple. Klo yg lainya ko ribet, pke ngukur tds, ec, pH. Soalny tu yg bkin pusing

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Hmm, mengenai TDS dan EC, untuk kelas hobi, dan kebun bisnis skala kecil (< 600m2) bisa memakai TDS Meter untuk mengukur kepekatan air nutrisi.
      Tapi kalau ada dana lebih, dan mau ke kelas lebih tinggi, sebaiknya memakai EC Meter merk Hanna.
      Karena lebih akurat di banding TDS Meter merk China, atau merk gak jelas yg biasanya harganya < 300rb.

      Mengenai pH Meter, ini di perlukan jika Air Nutrisi nya sering mengalami pH Swing, jadi dengan di ukur, kita bisa segera men stabilkan kembali pH nya sesuai pH yang di butuhkan tanamannya.
      Mengenai kebutuhan pH bisa di cek disini http://petaniteguh.blogspot.com/2014/03/tabel-untuk-ukuran-ppm-dan-ph-hidroponik.html

      pH Swing sering terjadi karena Air Baku yang kurang bagus dan Racikan atau Merk Nutrisi AB Mix (Nutrisi Hidroponik) yang Jelek.
      ini dari pengalam saya setelah mencoba memakai 4 macam merk nutrisi ab mix.

      Lalu ada tanaman yang meski pH nya di atas pH Ideal, masih tetap tumbuh bagus.
      pH ideal untuk tanaman di kisaran 5.5-6.5

      Meski ada tanaman yang bisa tumbuh baik meski pH di 7.0 - 8.5,
      Contoh nya dari pengalaman saya, adalah Tanaman Sawi Pak Choy White dan Selada Keriting Grand Rapid merk Panah Merah.
      Tentu ini harus di dukung dengan Nutrisi AB Mix yang bagus juga.

      Dari pengalaman ku sampai saya tulis komen ini, Nutrisi yang bagus adalah Merk Saung Hidroponik dan Merk Ijo yang Minimax.


      Oh iya, Dari pengalamanku, Suhu Air Nutrisi juga penting,
      Sebaiknya jaga agar Air Nutrisi ber Suhu di kisaran 20 C - 35 C.
      Yang bagus adalah 25 C.



      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  3. dalam menyemai apakah sudah menggunakan nutrisi atau cukup air biasa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Saya dalam menyemai tidak menggunakan air ber nutrisi,
      Alasannya, biji itu sudah menyimpan cukup nutrisi buat pertumbuhan sampai keluar daun sejati.

      Tapi ada beberapa petani yang menyemai memakai air ber nutrisi.
      Karena penasaran, Saya sendiri dulu pernah mencoba nya, dan tidak ada perbedaannya dengan menyemai memakai air biasa.

      Semoga membantu. ^^

      Hapus
  4. setelah berapa hari baru diberi Nutrisi? dan Kalau diberi Nutrisi aturannya ppm berpa? untuk umur berapa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Selama semai sampai daun keluar 4 helai, tidak perlu di kasih nutrisi.
      karena di dalam biji benih sudah ada makanan yang cukup buat tanaman sampai berdaun 4 helai (keluar daun sejati)
      dan untuk mengurangi resiko di tumbuhi banyak lumut (alga).

      Saat daun sudah 4 helai, segera di pindah ke Sistem Peremajaan atau Sistem Pembesaran.

      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  5. Mas Teguh,
    Terima kasih atas ilmunya. Saya sudah mencobanya dgn sistim genang, pada awalnya pertumbuhan bagus, tetapi setelah berdaun 4, tanaman mulai mengering. Padahal air tetap terjaga. Air yg sy pakai adalah air hujan yang diendapkan.
    Mohon pencerahannya pak,..

    Salam,
    Ahmadi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Tolong di Foto tanaman nya dan di upload ke TinyPic Image Uploader
      Lalu link nya di CoPas kesini, agar saya bisa lihat penampakan nya.

      Lalu Air Hujan biasanya punya pH sampai 8 , ini bisa membuat tanaman bermasalah, jadi coba cek pH nya.
      Lalu PPM Air Nutrisi terlalu tinggi bisa menyebabkan tanaman mati.

      Anda menanam pakai Media Tanam apa, dan pakai Nutrisi AB mix apa?

      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  6. om teguh mau tanya, semasa semai dari benih di sebar sampai tumbuh itu di paparkan matahri ndak? ata di paparkan matahari setelah benihnya pecah? saya lihat kok ndak kutilang, saya bebrapa kali semai kok kutilang yah :D

    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Kalau saya, semai selalu saya taruh di atas genting, agar terkena sinar matahari terbit sampai sore.
      Tanpa saya tutupi apapun, langsung taruh metan yang di kasih benih ke nampan/baki.

      Di atas tempat semaian saya kasih paranet/shading net untuk tanaman angrek, untuk mengurangi panas dari sinar matahari siang.

      Kabanyakan Kutilang terjadi karena saat cangkang benih pecah , tidak langsung mendapat sinar matahari.
      Dengan cara di taruh di atas genting mulai saat tebar benih, di harapkan saat cangkang benih pecah, akan langsung mendapar sinar matahari.

      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
    2. terimakasih pak jawabannya, oya bagusan pranet atau plastik UV untuk menutuppi semaiam benihnya? :)

      Hapus
    3. Sebaiknya diatasnya di kasih Plasti UV untuk melindungi semaian dari air hujan dan sinar UV yg berlebihan.
      Lalu di bawah Plastik UV dikasih Paranet untuk mengurangi panas sinar matahari yang berlebihan.

      Hapus
    4. terimakasih banyak pak tipsnya :)

      Hapus
  7. Pak talangnya koq bisa lebar gitu belinya dimana ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Itu hanya efek foto saja, semua talang pvc sudah ada ukuran standar internasinal dan standar indonesia nya.

      Jadi talang pvc yang di jual di toko bangunan itu sama.


      Semoga membantu.
      ^_^

      Hapus