Selamat Datang

Bagi pengunjung Blog, silahkan di baca dan di simak dengan baik, pada Artikel dan Komentar untuk mendapatkan ilmu dan manfa'at nya.

Silahkan mengunjungi Toko Online di sini Tokopedia Teguh HydroFarm dan Shopee Teguh Sakura
Silahkan mengunjungi Channel Youtube disini Youtube Teguh Sakura

Alhamdulillah, Terima kasih bagi yang telah mengunjungi Blog, Toko dan Channel Youtube.




Jumat, 13 Maret 2015

Sistem Semai di Baki dengan AutoPot Botol.


   Kali ini saya menulis cara semai di Baki dengan sistem pengairan otomatis dengan menggunakan Botol plastik.
Sistem ini meniru cara kerja Tempat Air Minum buat Ayam.
Dengan cara melubangi di bawah Botol, maka Air akan keluar ke dalam Baki sampai ketinggian tertentu, setelah itu akan berhenti mengalir.
Jika air di Baki berkurang karena penguapan atau di serap sama tanaman yang di semai,
Maka secara otomatis Air akan keluar dari Botol menuju ke Baki lewat lubang di bawah nya.

  Botol harus di tutupi agar Air di dalam botol tidak di tumbuhi lumut, atau Alga.
Bisa di tutup dengan Kresek seperti yang saya lakukan, atau kalau mau tampak lebih bagus,
bisa di cat dengan warna cerah, misal putih.
Kenapa warna cerah, ini agar tidak menyerap panas dari Sinar Matahari.




  Saya pernah menggunakan Sistem Semai AutoPot ini sampai dua kali, berhubung saya kadang sibuk dan tidak sempat mengecek dan mengisi air di botol sampai ber hari hari.
Maka sekarang saya tidak memakai Sistem Semai AutoPot ini, dan saya ganti dengan Sistem Air Mengalir di dalam Talang PVC, semacam NFT.

  Di bawah ini ada foto foto dari Sistem Semai AutoPot saya.
Silahkan di lihat dan di pelajari, apabila ada yang kurang paham dan mau di tanyakan, bisa di tanyakan lewat komentar atau google plus saya.


Penampakan saat mulai semai. ( 0 HSS )

Penampakan saat mulai semai. ( 1 HSS )

Semaian mulai keluar daun lembaganya. ( 3 HSS )

Semaian mulai keluar daun lembaganya. ( 3 HSS )

Semaian mulai keluar daun daun sejatinya. ( 8 HSS )

Semaian siap di pindah. ( 18 HSS - Tampak Kutilang karena terlalu rapat )
( Seharus nya 14 HSS saat belum kutilang, sudah harus di pindah , tapi sistem Remaja belum siap )


Semoga membantu. ^_^

32 komentar:

  1. ini yang aku cari, makasih gan artikelnya.
    sharing juga ni, dengar-dengar blog jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia adalah blog baru yang cukup bagus menyediakan referensi seputar pertanian, sesuai dengan namanya jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia memang tidak hanya membahas teori saja, namun infonya juga bersifat aplikatif, karena itulah kadang juga saya mengunjunginya DISINI>> jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya.

      Semoga membantu, dan SEO blog anda bisa meningkat dan anda bisa menang. :)

      Hapus
  2. Menarik mas blognya,,,
    tpi ada beberapa yg pengen saya tanyakan,,,
    1. untuk cara semai di atas, waktu pengisian air nutrisi kan tutup botol dibuka, apa air tidak lgsg mengalir deras waktu di isi ulang?
    2. waktu penyemaian tersebut, jam berapa saja harus terkena sinar matahari lgsg? dan sampai umur brp hari?
    3. untuk penempatan bibit apa dimasukkan ke dalam spon atau cuma di taruh di permukaan sponnya dan diisi brp biji per kotak2 kecil itu?

    Sebelumnya terima kasih atas jawabanx, dan maaf kalau bnyak tanya,,, :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya.

      1. Lubang di bawah jangan besar besar, kira kira diameter 2mm-3mm saja dan saat mengisi pakai Corong, agar proses pengisian bisa cepat.
      Dan bisa segera di tutup. :)

      2. Tempat persemaian saya di atas genting, dan terkena matahari mulai terbit matahari, sampai sore.
      Tergantung jenis tanamannya, untuk Sawi Pak Choy White, Semai biasanya 14 hari sudah siap pindah tanam.

      3. Dimasukkan ke dalam spon nya, jadi spon nya di beri sayatan, trus di masukkan.
      Kira kira kedalamannya 2mm - 5mm.
      Sebaiknya di isi satu, supaya bentuknya bagus.
      Tapi ada juga petani yang mengisi 2, kalau saya, saya isi satu saja untuk menjaga kualitas dan bentuknya.


      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
    2. OK pak, satu lagi nih tanggung,,,hehe
      untuk semua bibit apa harus direndam di air hangat(+bwang merah) terlebih dahulu selama satu malam sebelum di semai?

      Hapus
    3. Terima kasih telah main ke Blog saya.

      Tidak perlu di rendam air hangat, tidak perlu di rendam air bawang merah.
      Tidak perlu di rendam obat perangsang akar, dll

      Asalkan Kualitas benih, tidak kadaluwarsa dan cara menyimpan benih nya baik, maka bisa cepat sprout.
      Selalu beli Benih Pak dari Pabrik.
      Dan simpan Benih di dalam wadah kaca, misal toples selai dan taruh di dalam Kulkas (bukan freezer nya)

      Saya sendiri beli Pak, trus saya bagi bagi ke plastik klip kecil dan menyimpan nya di toples kecil bekas selai, lalu saya masukkan kulkas.


      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
    4. Siip, sangat membantu infonya pak, saya catat dahulu dan segera saya aplikasikan,,,
      terima kasih banyak..

      Hapus
  3. Mas Petani Teguh,.. blognya mantap dan sangat membantu.
    Mohon pencerahan,..apabila diletakkan ditempat terbuka bagaimana saat hujan? apakah air hujan tidak merendam benih/bibit?..Apakah baki juga diberi lubang2? Terima kasih atas penjelasannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya.

      Diberi naungan dari Plastik UV, kalau tidak ada bisa pakai plastik bening biasa.
      Meski sebaiknya pakai Plastik UV agar awet sampai 5 tahun, dan bisa lebih.
      Lalu tanaman yang masih kecil akan terlindungi dari bahaya sinar UV.

      Tempat ku menyemai, saya beri naungan dari Plastik UV.


      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
    2. Terima kasih atas pencerahannya mas Teguh,.. utk teknik ini apa bisa diterapkan untuk pembibitan sayuran buah ?
      Matur nuwun mas,..

      Hapus
    3. Untuk sayuran buah, bisa juga di semai memakai teknik AutoPot.
      Tapi anda ganti Spon nya dengan Tray Semai, lalu pakai Media Tanam Arang Sekam.
      Bisa juga pakai Arang Sekam + Cocopeat dengan perbandingan 1:1 jika cuaca ditempat anda panas sekali, karena Cocopeat bisa membantu mengurangi penguapan air.

      Untuk ketinggian, air, diatur kira kira 1/3 ketinggian Tray Semai nya.


      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  4. wah gan ilustrasi seperti di atas, bagusnya ditambah buat yg artikel asbes NFT.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya.

      Sayang sekali saya kurang pandai menggambar di komputer,
      Jadi saya tidak bisa membuatnya.

      Hapus
    2. pake MS Paint juga dah cukup gan.

      Hapus
    3. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Saya kan sudah bilang, kalau tidak pandai menggambar di komputer.
      Bukan tidak pandai menggambar pakai program atau aplikasi tertentu.

      Jadi meski pakai program apapun, hasilnya jelek. :D
      btw, di artikel ini saya menggambar pakai aplikasi Gimp.

      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  5. Pak Teguh
    Saya coba pakai autopot, dengan botol air mineral, saya lubangi dengan peniti, 4 lubang.
    Kalau botolnya saya tutup rapat, air sama sekali tidak mengalir, bahkan sampai baki kering kerontang
    Akhirnya barusan botol saya buka, dan air turun dengan cepat. Tidak tahu, apakah air akan terus mengucur hingga habis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Baki nya di isi dengan Air dulu, sampai ketinggian air yang di inginkan,
      Lalu Botol Auto Pot nya di masukkan dan di isi dengan Air.

      Jika masih belum bisa, berarti lubang nya perlu sedikit di perbesar.


      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  6. mas teguh,, itu penahan botolnya pakai kawat ya? dicantolin dmn itu? apa jd satu dikaitik ke rangka galvalum nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah main ke Blog saya,

      Iya betul Bro Almiansyah, saya kasih penahan pakai kawat.
      Di cantolin ke pinggiran Baki nya.

      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  7. mas teguh, kalo tanaman yang disemai udah tumbuh daun, airnya perlu diganti sama ab mix buat nutrisi kah? biar subur. trus kalo pake ab mix kan ada nutrisi yang mengendap biasanya berwarna putih, nah itu bisa pake sistem ini ngga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah mampir ke blog saya.

      Setelah keluar daun sejati, biasanya jumlah total daun nya ada 4 helai.
      Itu sudah saat nya di kasih nutrisi.
      Saranku, saat masih berdaun 4 helai, di kasih ppm rendah saja, kisaran 2:2:1

      Endapan putih itu biasanya karena sisa serbuk dari racikan nutrisi yang tidak tercampur sempurna dengan air baku nya.
      Itu sebaiknya gak usah di pakai, karena tidak bisa di serap tanaman.

      Dalam Hidroponik, akar tanaman menyerap zat makanan dalam bentuk ion ion yang terlarut dalam air.
      Jadi kalau berupa endapan, gak bisa di serap.

      Jika ada endapan, sebaiknya di buang saja, atau kalau sudah ada di dalam botol, tidak perlu di kocok.

      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  8. pak, saya juga mau tanya.. hehe.. itu sponge nya kalau beli biasanya di toko apa y pak? dan itu sekalian nanti digunakan ketika dipindah ke sistem remaja atau sponge nya harus diganti? trus itu langsung dipotong2 atau dibiarkan berupa lembaran saja pak? terimakasih sekali pak atas jawabannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah mampir ke blog saya.

      Monggo....
      Saya beli di toko yang biasanya jualan Spon, dan bisa di beli di toko besar yang jualan kasur spon.

      Dipakai terus mulai semai sampai pembesaran, jadi di pindah bersama dengan spon nya.

      Sebaiknya di sayat saja, jangan sampai putus,
      Jadi nanti mau mindah, tinggal di sobek saja.

      Kalau mau di potong potong, sebainya di tambah dengan Tray Semai, agar lebih rapi.

      Semoga membantu. ^_^

      Hapus
  9. mantap, trim info nya gan, sangat bermanfaat....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah mampir ke blog saya.

      Senang bisa membantu. ^_^

      Hapus
  10. maaf bertanya lg, inikan fase penyemaian, kl fase selanjutnya, tanam secara hidroponik, bgmn gan, media tanamnya dll? trims apa bila berkenan memberikan sekilas info

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah mampir ke blog saya.

      Spon tersebut mirip Rockwoll, bisa di pindah bersama tanaman nya.
      Jadi anda cukup memindahkan spon , ke tempat pembesaran.
      Jika pakai Botol, di pondah ke Gelas Pot nya.
      Jika pakai Sistem Kratky yang ini http://petaniteguh.blogspot.co.id/2014/06/hidroponik-sistem-rakit-apung-water.html
      Sistem NFT dengan Atap Gelombang yang ini http://petaniteguh.blogspot.co.id/2014/12/hidroponik-sistem-nft-dengan-asbes.html

      Semoga membantu.
      ^_^

      Hapus
  11. pak untuk perbandingan harga spon sama rockwool lebih murah yang mana ya ? klo rockwool kan berkisar 53rb s/d 60rb /slab. Klo spon brp ya pak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah mampir ke blog saya.

      Jika di bandingkan dengan Ukuran 1 Slab, maka dengan Ukuran Spon bisa kisaran 5rb - 15rb.
      Tergantung juga kualitas Spon nya, yang bagus warna putih.

      Semoga membantu.
      ^_^

      Hapus
  12. Blog yg bermanfaat.Pak lebih efektif mana jika hanya di rendam.kalau kurang tinggal tambah airnya...terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah mampir ke blog saya.

      Tujuan Sistem autopot, agar bisa menambah air sendiri, jadi cocok buat yang sibuk sehingga bisa jarang mengecek,
      Tapi jika anda ada waktu untuk mengecek dan menambah air,
      Anda bisa tanpa menggunakan Autopot.

      Semoga membantu.
      ^_^

      Hapus
  13. Blok yang bermanfaat. Pak Teguh, saya baru mencoba bertanam hidroponik (pemula). Kenapa ya semaian saya hasilnya kutilang padahal sudah saya kenalkan dengan sinar matahari setelah sprout. Kalau malam masih perlu tetap dapat cahaya lampu atau tidak soalnya kalau malam, semaian dan tanaman hidroponik daya ditaruh di tempat gelap. Terima kasih sebelumnya. Sukses selalu buat mas Teguh

    BalasHapus